Seharusnya


Bukankah seharusnya daun-daun kering menguning menjatuhkan diri tapi bukan mengecilkan hati
Lalu purnama datang dengan cahayanya yang paling tulus, setelah kesadaran membiarkannya bermakna
Awan yang mengungkung langit mungkin terlihat kelam tapi bukankah seharusnya sajak dibangun dengan rasa dan ideologi kata-kata sebagai  pemanisnya
Tapi kenapa tak seharusnya cinta itu setia ?
Kenapa mendua adalah bangunan yang tumbuh sendiri tanpa dimengerti muasalnya ?
Kenapa perempuan menangis, dan patah terlalu dalam ?
Bukankah seharusnya cinta itu tersenyum dan menari-nari
Bukan terluka dan membebalkan diri
Kenapa air mata terlalu sering jatuh karena kecewa ?
Padahal pipi bosan menjadi jalan aliran bening matanya
Seharusnya langit akan lebih benderang karena tak ada mendung yang jalang
Akan ada sajak-sajak kesejatian yang dimusikalisasikan bintang-bintang
Angin akan berhembus lebih tenang
Melewati telinga rambut dan hidung kita
Namun,
Kenapa harus selalu ada penantian kebahagiaan
Atau menunggu sulamannya selesai kemudian pamerkan di taman
Bukankah perempuan seharusnya tak bisa menangis
Karena terbiasa diguncang-guncangkan zaman
Atau ; perempuan terlalu berhati lembut ???

7 Juni 2014


0 komentar:

Posting Komentar