Untuk selasa,
Dimana nyawa-nyawa berpagut membelai-belai doa
Aku baru berhenti menangis hari ini
Dan menidurkan mimpi-mimpi
Bulan semalam merongrong masuk kedada
Semakin dalam, semakin hilang
Semalam hujan
Aku tidak dengan secangkir teh atau segelas susu
Malam tambah pilu
Namun kali ini, Selasa
Derita sudah sirna
Meluntur sendiri, membentuk trilogi
Untuk selasa,
Dimana daun-daun kuning berjatuhan
Hingga do’a sampai pada Tuhan
Aku hanya ingin berdiri bersama Tabah
Biar gigil pergi sendiri karena lelah.
14 Oktober 2014
0 komentar:
Posting Komentar