Kepada Angin,
Ada dengusan yang tak sempat terekam mega
Dalam bingar yang menjadikannya srigala
Maka aumannya adalah musibah bagi rakyat jelata
Kepada Air,
Jika tangismu semakin menderu
Barangkali botol dan ember kecilku tak mampu lagi menampung
Lalu, celanaku akan kau buat terkatung
Kepada Api,
Tersimpan gerilya dendam kesumat
Meluruhkan penat menjadikannya hangat
Ada yang tak lebih membahagiakan
Dari sekedar kehilangan
Kepada Tuhan,
Pemangku hati
Disinilah do’aku pekat
Merengkuh mukjizat dengan khidmat
Padamu Maha Penyelamat, dunia akherat
Jakarta, 6 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar