Aku hapal,
betapa tatapanmu mampu membuat seluruh tulang merapuh
Menghentikan
setiap enyah tak ingin bertatap, ,meluruh
Menyenggal
nafas, membirahikan waktu, menutup jenuh
Ah, aku malu…
matamu menggoda mataku
Sedang dadamu
menari,
Merambat halus
mengukir pelangi, di langit
Dadamu dipuja
bidadari
Disanjung semenanjung
barat dan timur
Dadamu sebidang ladang
yang ditanami ketulusan
Mendekatlah mendekat Kau
Bersama aroma
segar bunga lili
Dikawal kemurnian
cinta sejati
Merapatlah,
rambatkan bibirmu di bibirku
Biarkan menari
mencacah diri
Rambatkan bibirmu
di bibirku
Mari memesrakan
waktu
0 komentar:
Posting Komentar