Kanda,
Kita berlari
dibawah terik pelangi
Memungut puisi-puisi
Dihatimu, ada
yang menyelam mencari palungnya
Menyeka satu
per satu peluh dalam kisah tanpa tara
Langit kita
benderang melukis kelam yang hilang
Tapi masih
tak lebih terang dari sinar matamu
Kanda,
Hujan mulai
meradang ingin ditimang, seperti cinta
Merintik di
dadaku
Membasuh luka-luka
yang kaku
Memutar semu
menjadi syahdu
Kanda,
Ini cinta,
bukan coklat yang lezat
Maka biarkan
menyala lara
Tapi jangan
berhentikan hujan yang merintik didada
Jakarta 16
April 2014
0 komentar:
Posting Komentar