JIKA
jika dadamu masih kuat menampung kesahku
di bingar luka ini
aku pula akan rela menyerahkan ketulusan
biar aku merangkulmu lalu ku puisikan
jika bibirmu masih halus mengecup piringan lelahku
dalam sendu hari ini dan esok
biar ku sabdakan pula jika cinta menopang kita, selalu
akan kurengkuh kau dan sedalam-dalamnya matamu
membaurkan darahku dan darahmu jadi satu
biar meluruh dan melihat senyum Ibu.
31 Mei 2014
di bingar luka ini
aku pula akan rela menyerahkan ketulusan
biar aku merangkulmu lalu ku puisikan
jika bibirmu masih halus mengecup piringan lelahku
dalam sendu hari ini dan esok
biar ku sabdakan pula jika cinta menopang kita, selalu
akan kurengkuh kau dan sedalam-dalamnya matamu
membaurkan darahku dan darahmu jadi satu
biar meluruh dan melihat senyum Ibu.
31 Mei 2014
PAGIKU
Pagiku
Berlari lebih cepat, penat
Mentari menyelinap diam penuh dendam
Sementara pagi tak mengerti
Jangan renggut pagiku
Biar mengindahkan kepulan kopi dan sepiring singkong yang entah kemana...
Pagiku berkelana
Memancing satu persatu rasa
Aku diam saja
Apa punya.
Berlari lebih cepat, penat
Mentari menyelinap diam penuh dendam
Sementara pagi tak mengerti
Jangan renggut pagiku
Biar mengindahkan kepulan kopi dan sepiring singkong yang entah kemana...
Pagiku berkelana
Memancing satu persatu rasa
Aku diam saja
Apa punya.
31 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar