Di negeri ini segala yang ada menjadi tiada
Bagaimana tidak Tuan-Tu(h)an !?
Ku dengar pagi sudah datang
Cekung kota terlihat dari sebrang mata seorang pemungut kata
Katanya,
" Jas dan dasi adalah segalanya "
Ku dengar ada kursi yang hangat, di pembatas cakrawala
Tapi kenapa dua bocah kecil masih bergidik bersenggama dengan gigil upaya mencari nasi di jalan raya ?
Tak ada nasi puisi pun jadi
Terdengar kayuh sepeda menjual keringatnya pada pejalan kaki
Minumlah Bu, Pak
Kelak surga akan menari di lidahmu
Ku dengar hari ini ada berita baru di koran yang dijajakan bocah tak tamat SMU
Dukanya dimuat dihalaman depan
Di halaman kedua ada berita lain tentang kemerdekaan
Tapi,
Aku tak bisa Baca Buk, Pak.
Karya : Ka Eddy
Bagaimana tidak Tuan-Tu(h)an !?
Ku dengar pagi sudah datang
Cekung kota terlihat dari sebrang mata seorang pemungut kata
Katanya,
" Jas dan dasi adalah segalanya "
Ku dengar ada kursi yang hangat, di pembatas cakrawala
Tapi kenapa dua bocah kecil masih bergidik bersenggama dengan gigil upaya mencari nasi di jalan raya ?
Tak ada nasi puisi pun jadi
Terdengar kayuh sepeda menjual keringatnya pada pejalan kaki
Minumlah Bu, Pak
Kelak surga akan menari di lidahmu
Ku dengar hari ini ada berita baru di koran yang dijajakan bocah tak tamat SMU
Dukanya dimuat dihalaman depan
Di halaman kedua ada berita lain tentang kemerdekaan
Tapi,
Aku tak bisa Baca Buk, Pak.
Karya : Ka Eddy
0 komentar:
Posting Komentar