Suasana diluar mendung, awan sudah terlihat berat
sehingga berubah warna menjadi kehitam-hitaman, Gue dan anak-anak lainnya
tengah menunggu guru kesenian di ruangan kesenian, waktu itu gue masih kelas 2
smp, rupanya bener juga lagu dari zivilia band kalo menunggu itu sesuatu yang
sangat menyebalkan, tapi karena kita menunggu sembari ngerumpi pada akhirnya
lagu itu salah juga, menunggu sambil ngerumpi sesuatu yang sangat
mengasikan,hikhik Ibu Zuriah, guru kesenian kami pun datang juga.
Ibu Zuriah adalah guru favorit dikelas gue, orangnya
baik, lembut, penuh kasih sayang dan gak ngoyo kalo mengajar, ditambah suaranya
yang merdu membuat anak-anak cowo meleleh hatinya kemudian pingsan, bahkan ada
anak cewe yang ikutan meleleh hatinya kemudian nangis sambil ketawa termasuk
gue, lo bisa bayangkan gimana hebatnya kita bisa nangis sambil ketawa,
hukhukhuk hahahah hukhukhuk hahahha itu namanya nangis dulu baru ketawa
sedangkan hhaaaha hukhuk haaahaa hukhuk itu ketawa dulu baru nangis, nah kita
nangis sambil ketawa bisa kalian bayangkan sendiri kehebatannya, hukhahukhahukkaha….
Ibu Zuriah memulai Pelajaran di hari dengan suasana
mendung itu,
“ Ibu nyanyi donk “. Celetuk Sulthoni
“ Iya donk bu, kita kangen sama suara ibu “. Sambung
Nadya
Ibu Zuriah hanya tersenyum manis, kalo kata Ryan sang
gombalers sih senyummu mengalihkan duniaku oh bu Zuriah.hikhikhik
“ Ibu minta satu permintaan kepada kalian, ayolah kali
ini kalian yang mengalah untuk ibu, kali ini ibu minta salah satu diantara
kalian yang menyanyi untuk ibu, terakhir kalinya “. Kata bu Zuriah
“ loh ko terakhir kalinya, emang ibu mau kemana ?”.
Tanya Sulthoni lagi
“ minggu besok ibu sudah tidak disini lagi, ibu
dipindah tugaskan nak”. Kata bu Zuriah tenang.
“ kalo begitu lu aja jane yang nyanyi lo kan artis,
penyanyi gituloh jenifer lopez”. Kata Rendy dengan nada menggoda, rendy memang
jail, usil kaya kutil, gue sepontan terbelalak lalu nangis, eh enggak lah, gue
terheran-heran kenapa tuh bocah satu bisa tau jenifer lopez ya, gue aja gak tau
dan gak mau tau karena namanya sama kaya gue, gue curiga dia nyontek nama gue
tetapi kenyataannya bapak gue yang nyontek nama jenifer lopez, parah banget kan
??? kata bapak gue biar anaknya suatu saat bisa terkenal dan masuk tivi kaya
jenifer lopez, bapak gue termasuk penggemar berat jenifer. Gaya kan aki-aki
demennya sama yang cantik-cantik,hikhik pernah suatu waktu gue kenalan sama
cowok gue bilang nama gue jenifer eh si cowok palah ketawa gak percaya muka
macam saya dinamai jenifer, sialan banget tuh cowok, terus dia sampai nanya
cara gue panggil nama kedua orang tua gue, sepontan gue bilang gue nyebut orang
tua gue dengan sebutan bapa dan ibu, dan dia ketawa lagi katanya orang yang
bernama jenifer itu biasa nyebut orang tuanya dengan dady and momy, gue shok
waktu itu gue putusin buat gak kenal lagi sama dia, gue cincang-cincang
tubuhnya gue masukin kedalam karung lalu gue buang dikali ciliwung,hikhik tapi
itu Cuma rekayasa otak gue, mana berani gue memutilasi orang, gue takut sama
yang namanya dosa, kembali lagi ke laptop.
Seluruh
temen-temen gue memelototin gue akibat denger hasutan rendy biar gue maju dan
nyanyi untuk bu Zuriah, bu Zuriah senyum-senyum kecil ditempat duduknya dengan
mata yang kutahu sedikit berharap.
“ jadi gue mesti maju nih ? “ Tanya gue
“ gak usah, lo jongkok aja disitu “. Jawab sisi
“ yaiyalah “ lanjutnya, gue tau sisi Cuma bergurau
meski wajahnya jutek saat mengucapkan kalimat itu, dan wajahnya ketika lagi
judes itu lebih jelek dari wajah gue saat gue lagi pup,hikhik tapi ketika sisi mulai senyum cowo mana yang
gak kecantol senyumnya, manissss kaya buah mangga masak dipohonnya. Gue yang
cewe aja bisa bilang manis apalagi para mata keranjang. Akhirnya gue
ngeberaniin diri buat maju, niat gue hanya buat bu Zuriah bangga punya anak
didik kaya gue, didepan anak-anak gue bingung mau nyanyi apa, gue melirik ke bu
Zuriah, gue melirik ke Rendy, ke Sisi, Imas, Roni, tapi semuanya tak ada yang
memberikan ide, akhirnya gue putusin buat nyanyi Ibu Kita Kartini, tadinya gue
mau ubah sedikit liriknya jadi ibu kita Zuriah tapi gue takut gak
sopan,hikhikhik suasana menjadi tegang, anak-anak sudah tak sabar mendengarkan
suara jenifer yang lo tau itu gue, posisi gue saat itu sudah seperti ikutan
audisi Indonesian Idol, semua mata tertuju padaku. Gue baru meringis I…. Duaaar
suara petir dari luar menghancurkan suasana yang semula tenang. Astaga, alay
gue kumat denger suara petir itu gue sepontan jongkok, suasana menjadi sedikit
gaduh tetapi bu Zuriah paling handal dalam menenangkan anak-anak, dirasa cukup
tenang kembali dan tak ada lagi suara petir bu Zuriah mempersilahkan gue buat
ngelanjutin kampanyenya eh maksud gue ngelanjutin nyanyi, dengan satu tarikan
nafas panjang gue mulai lagi menyanyi, kali ini baru dengan lirik Ibu kita
duaaarrr petir itu kembali berbunyi nyaring dari luar kini terlihat
rintik-rintik hujan. Hingga moment ketiga kalinya kejadian itu berulang lagi,
gue malu semalu-malunya, kenapa? Kenapa? Kenapa tak engkau biarkan
teman-temanku mendengarkan suara hambamu yang bernama jenifer ini Tuhan,
tidakkah engkau tau jika hamba memiliki suara seindah jenifer lopez ?, gue
nangis dalam hati gue dan akhirnya gue memutuskan untuk kembali ke tempat duduk
gue tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“ yah yah yah kempes deh kempes “. Kata Rendy
“ apanya ? “ Tanya sisi
“ Jenifer kempes bukan jenifer lopez “. Jawab Rendy
Untuk menenangkan suasana akhirnya bu Zuriah mengajak
kami bersama-sama saja menyanyikan lagu ibu kita kartini, dan pada saat itu
hujan memang masih turun tapi tak terdengar secuilpun suara petir, ya….Tuhan
jenifer bener-bener kempes ucapku dalam hati.
0 komentar:
Posting Komentar