Episode 4. Jenifer Lopez Vs Jenifer Kempes


Suasana diluar mendung, awan sudah terlihat berat sehingga berubah warna menjadi kehitam-hitaman, Gue dan anak-anak lainnya tengah menunggu guru kesenian di ruangan kesenian, waktu itu gue masih kelas 2 smp, rupanya bener juga lagu dari zivilia band kalo menunggu itu sesuatu yang sangat menyebalkan, tapi karena kita menunggu sembari ngerumpi pada akhirnya lagu itu salah juga, menunggu sambil ngerumpi sesuatu yang sangat mengasikan,hikhik Ibu Zuriah, guru kesenian kami pun datang juga.
Ibu Zuriah adalah guru favorit dikelas gue, orangnya baik, lembut, penuh kasih sayang dan gak ngoyo kalo mengajar, ditambah suaranya yang merdu membuat anak-anak cowo meleleh hatinya kemudian pingsan, bahkan ada anak cewe yang ikutan meleleh hatinya kemudian nangis sambil ketawa termasuk gue, lo bisa bayangkan gimana hebatnya kita bisa nangis sambil ketawa, hukhukhuk hahahah hukhukhuk hahahha itu namanya nangis dulu baru ketawa sedangkan hhaaaha hukhuk haaahaa hukhuk itu ketawa dulu baru nangis, nah kita nangis sambil ketawa bisa kalian bayangkan sendiri kehebatannya, hukhahukhahukkaha….
Ibu Zuriah memulai Pelajaran di hari dengan suasana mendung itu,
“ Ibu nyanyi donk “. Celetuk Sulthoni
“ Iya donk bu, kita kangen sama suara ibu “. Sambung Nadya
Ibu Zuriah hanya tersenyum manis, kalo kata Ryan sang gombalers sih senyummu mengalihkan duniaku oh bu Zuriah.hikhikhik
“ Ibu minta satu permintaan kepada kalian, ayolah kali ini kalian yang mengalah untuk ibu, kali ini ibu minta salah satu diantara kalian yang menyanyi untuk ibu, terakhir kalinya “. Kata bu Zuriah
“ loh ko terakhir kalinya, emang ibu mau kemana ?”. Tanya Sulthoni lagi
“ minggu besok ibu sudah tidak disini lagi, ibu dipindah tugaskan nak”. Kata bu Zuriah tenang.
“ kalo begitu lu aja jane yang nyanyi lo kan artis, penyanyi gituloh jenifer lopez”. Kata Rendy dengan nada menggoda, rendy memang jail, usil kaya kutil, gue sepontan terbelalak lalu nangis, eh enggak lah, gue terheran-heran kenapa tuh bocah satu bisa tau jenifer lopez ya, gue aja gak tau dan gak mau tau karena namanya sama kaya gue, gue curiga dia nyontek nama gue tetapi kenyataannya bapak gue yang nyontek nama jenifer lopez, parah banget kan ??? kata bapak gue biar anaknya suatu saat bisa terkenal dan masuk tivi kaya jenifer lopez, bapak gue termasuk penggemar berat jenifer. Gaya kan aki-aki demennya sama yang cantik-cantik,hikhik pernah suatu waktu gue kenalan sama cowok gue bilang nama gue jenifer eh si cowok palah ketawa gak percaya muka macam saya dinamai jenifer, sialan banget tuh cowok, terus dia sampai nanya cara gue panggil nama kedua orang tua gue, sepontan gue bilang gue nyebut orang tua gue dengan sebutan bapa dan ibu, dan dia ketawa lagi katanya orang yang bernama jenifer itu biasa nyebut orang tuanya dengan dady and momy, gue shok waktu itu gue putusin buat gak kenal lagi sama dia, gue cincang-cincang tubuhnya gue masukin kedalam karung lalu gue buang dikali ciliwung,hikhik tapi itu Cuma rekayasa otak gue, mana berani gue memutilasi orang, gue takut sama yang namanya dosa, kembali lagi ke laptop.
            Seluruh temen-temen gue memelototin gue akibat denger hasutan rendy biar gue maju dan nyanyi untuk bu Zuriah, bu Zuriah senyum-senyum kecil ditempat duduknya dengan mata yang kutahu sedikit berharap.
“ jadi gue mesti maju nih ? “ Tanya gue
“ gak usah, lo jongkok aja disitu “. Jawab sisi
“ yaiyalah “ lanjutnya, gue tau sisi Cuma bergurau meski wajahnya jutek saat mengucapkan kalimat itu, dan wajahnya ketika lagi judes itu lebih jelek dari wajah gue saat gue lagi pup,hikhik  tapi ketika sisi mulai senyum cowo mana yang gak kecantol senyumnya, manissss kaya buah mangga masak dipohonnya. Gue yang cewe aja bisa bilang manis apalagi para mata keranjang. Akhirnya gue ngeberaniin diri buat maju, niat gue hanya buat bu Zuriah bangga punya anak didik kaya gue, didepan anak-anak gue bingung mau nyanyi apa, gue melirik ke bu Zuriah, gue melirik ke Rendy, ke Sisi, Imas, Roni, tapi semuanya tak ada yang memberikan ide, akhirnya gue putusin buat nyanyi Ibu Kita Kartini, tadinya gue mau ubah sedikit liriknya jadi ibu kita Zuriah tapi gue takut gak sopan,hikhikhik suasana menjadi tegang, anak-anak sudah tak sabar mendengarkan suara jenifer yang lo tau itu gue, posisi gue saat itu sudah seperti ikutan audisi Indonesian Idol, semua mata tertuju padaku. Gue baru meringis I…. Duaaar suara petir dari luar menghancurkan suasana yang semula tenang. Astaga, alay gue kumat denger suara petir itu gue sepontan jongkok, suasana menjadi sedikit gaduh tetapi bu Zuriah paling handal dalam menenangkan anak-anak, dirasa cukup tenang kembali dan tak ada lagi suara petir bu Zuriah mempersilahkan gue buat ngelanjutin kampanyenya eh maksud gue ngelanjutin nyanyi, dengan satu tarikan nafas panjang gue mulai lagi menyanyi, kali ini baru dengan lirik Ibu kita duaaarrr petir itu kembali berbunyi nyaring dari luar kini terlihat rintik-rintik hujan. Hingga moment ketiga kalinya kejadian itu berulang lagi, gue malu semalu-malunya, kenapa? Kenapa? Kenapa tak engkau biarkan teman-temanku mendengarkan suara hambamu yang bernama jenifer ini Tuhan, tidakkah engkau tau jika hamba memiliki suara seindah jenifer lopez ?, gue nangis dalam hati gue dan akhirnya gue memutuskan untuk kembali ke tempat duduk gue tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“ yah yah yah kempes deh kempes “. Kata Rendy
“ apanya ? “ Tanya sisi
“ Jenifer kempes bukan jenifer lopez “. Jawab Rendy
Untuk menenangkan suasana akhirnya bu Zuriah mengajak kami bersama-sama saja menyanyikan lagu ibu kita kartini, dan pada saat itu hujan memang masih turun tapi tak terdengar secuilpun suara petir, ya….Tuhan jenifer bener-bener kempes ucapku dalam hati.



0 komentar:

Posting Komentar