AKU MENYEBUTMU PEJAM

Aku menyebutmu "Pejam"....
Sebab Kamu serupa mimpi-mimpi, Kamu serupa lukisan ajaib yang tercipta daripada pejam. 

Jika aku tak mampu mendapatkan cintamu, biar waktu membawaku pada pejam yang sama, pada mimpi yang kudesain sendiri. Tentu, ada Tuhan yang menjadikan mimpi-mimpi menjadi begitu sangat nyata.


Kamu perlu tahu berapa banyak pejam yang kulewati dengan gambarmu, di pantai, di pegunungan, di gang-gang sempit, Kamu adalah Objek, bertaburan seperti ilalang-ilalang di otakku yang menua.
Kamu adalah pejam yang membawa pelangi merekah di malam hari. Aku cukup terpejam, lalu merasakan cinta yang kuat darimu, meski sebenarnya tidak >_<

Kamu jua tak usah menanyakan bagaimana sosok istimewamu masuk dalam mataku, terpejam caraku melukismu, memaksakan tubuh pas-pasanmu yang meronta untuk dicintai olehku sedalam-dalamnya masuk kehatiku, justru aku yang ingin bertanya 
" Mengapa bias matamu selalu sayu ? dan .... ah ..... mengapa tak ada cinta yang sama untukku ? " Fuck, percuma....... sosokmu membius dinding kamarku menjadi begitu hening, hening, pekat, diam lalu terpejam.

aku bisa mengerti sendiri, nanti.....
saat kamarku sudah usang dimakan penantian, sesak oleh debu di pelbagai bagiannya.
aku akan pergi meninggalkan pejam yang kunikmati atasmu, serius !!! karena seberapapun pejam itu membahagiakan, aku tak akan pernah mampu melawan kehendak Tuhan. Saat itu, aku akan berhenti menulis untukmu, pejamku


Pejam, Kamu pasti percaya bahwa alam nanti juga akan mengajariku tentang tatapan

tatapan padamu yang dicintaiku, pun pada hati yang lain
saat itu aku sudah benar-benar tak lagi jatuh cinta padamu

Karena aku tahu kamu berkualitas, maka seluruh pejamku adalah lukisan paling berkualitas yang tidak diperjual-belikan
dan aku, aku akan menjadi sosok berkualitas sepertimu, meski tanpamu


 Aku menyebutmu PEJAM,
Tuhan tahu doaku sembari terpejam
Aku menyayangi kamu....


Kuhanyutkan perasaanku....... 

8 Desember 2014


 

0 komentar:

Posting Komentar