Kali ini aku yang akan memelukmu lebih erat
mengukir aksara dari kelakar pelangi tujuh warna
bersajak tentangku, tentangmu
dari balik kelambu duri
yang dicaci
Bahwa cinta akan selalu seperti ini, Ogut
Kangen yang membuncah disepanjang hujan
Pun kemarau, merengek membentuk jalan abstrak
Menuju Ksatria berkuda pembawa sebait sajak
Ogut, ia mengerti
Dua puluh bahkan ratusan orang tak memberi restu
Sebab cinta menerjemahkan rasa
yang tak mereka punya
Ogut diam dan tetap mencintaimu, sayang
jemari malam yang mencakar atap kamarnya lelah sendiri
Pergi pada yang tak tau arti, menanti.
Jakarta, April 2015
0 komentar:
Posting Komentar